Tuesday 24 January 2012

Usulan Untuk Keamanan Pejalan Kaki

Hari Minggu, 22- Januari-2011  siang terjadi peristiwa yang mengenaskan di sekitar Jalan Muh Ridwan Rais di dekat Stasiun Gambir, Jakarta.  Seorang pengemudi lalai hingga menabrak 9 orang pejalan kaki hingga tewas.  

Sekelompok pejalan kaki ini adalah orang-orang yang baru saja selesai berolahraga di Lapangan Monas. Sudah tidak adakah rasa aman di jalan di Jakarta? Lalu apa usulan warga kota kita untuk mengatasinya?

Berikut ini ada beberapa Usulan pembaca yang masuk ke redaksi kami:

Angga & Rico Architect: Tipe pedestrian di Indonesia berbatasan langsung dengan jalan raya. Penghijauan di sisi luar ditambah bollard bisa menjadi penghalang kendaraan masuk ke trotoar.

Auliya Fadla: Mengusulkan agar pejalan kaki berjalan di trotoar sebelah kanan – bukan kiri, supaya dapat mengantisipasi bahaya jika ada yang mau menabraknya.

Leia Eva: Dibuatkan pagar/ besi pembatas di trotoar hingga ada penahannya jika ada kendaraan yang tiba-tiba melaju kencang. Ini juga dapat berguna untuk mencegah masuknya motor ke jalur pejalan kaki.

Wiwin Widyanti: Saya usul agar trotoar diberi pembatas jalan untuk lebih menghargai hak-hak pejalan kaki, juga agar tidak dilewati motor/ sepeda di kala macet.

Langit Biru: Tugu Pejalan Kaki dibuat untuk mengenang peristiwa 22/1 – dengan nama nama korban meninggal pada peristiwa tersebut. – Tujuannya agar orang yang lewat selalu ingat dan berhati hati.

Brian: Dibuatkan jembatan/ skywalk bagi pejalan kaki agar lebih aman.

Ferry Setiawan: Memperketat pemberian SIM, penempatan petugas lalu lintas di banyak titik-titik rawan.

Wiwi Sumanti: Mengusulkan agar ada tombol tekan untuk penyeberangan orang bisa diperbanyak di wilayah- wilayah yang rawan kecelakaan penyebrang jalan. -- Fungsi trotoar yang dijadikan tempat berjualan dan tempat parkir liar membahayakan pejalan kaki maupun kendaraan yang lalu-lalang, mohon agar ditertibkan.

Itok Isdianto: Kenekatan berkendara terjadi sepanjang waktu. Perilaku sembarangan ini jangan dianggap hal biasa yang setiap hari selalu terjadi. Semua harus belajar.

Dwi Laksana: Pasangi setiap zebra cross dengan traffic light, walaupun disana tidak terdapat pertigaan, perempatan, atau semacamnya. Setiap pejalan kaki dapat menyeberang dengan aman.

Adith Azmara: Trotoar diberi pembatas, atau dibuat sedikit lebih tinggi dari standar, sehingga pengguna jalan tidak perlu khawatir dengan kendaraan bermotor.

Yunada B: Sudah bukan waktunya mobil mendapatkan fasilitas jalan utama, semua pemakai jalan memiliki hak yang sama. Mulai dari sepeda motor, mobil sampai pejalan kaki.

Firmansyah Aditya Putra: Diberi trotar yang layak. Setelah itu, pejalan kaki juga bisa ditilang bila melakukan pelanggaran, misalnya menyeberang sembarangan.

Herie Firmaningsih: Para instansi berkoordinasi agar trotoar tak digali berulang kali. Selalu ada alasan menggali trotoar. Belum sempat dinikmati, sudah hancur, dan sedihnya kadang tidak dikembalikan  seperti semula.

Nur Ainsyah: Mestinya pemerintah membuat trotoar dulu baru jalan mobil.

Riza Nurhuda: Tingkatkan kendaraan umum.

Sarah Fauzia: Zebra cross kurang efektif karena pengendara tak memberi kesempatan penyeberang. Jembatan penyeberangan membutuhkan banyak waktu dan tenaga apalagi saat lelah dan terburu-buru. Saya berharap ada inovasi, misalnya dengan portal seperti palang perlintasan kereta api.

Di Twitter ada akun @JalanKaki -- suatu usaha bersama untuk mengenal Kota Jakarta dan menjadikannya lebih menyenangkan. Hmm cukup mulia usahanya. 

Punya saran dan pendapat lain? Silahkan berdiskusi di kolom komentar di bawah.

Kami juga menunggu kiriman foto mengenai keadaan trotoar di kota Anda. Kirimkan foto kondisi sehari-hari yang harus Anda hadapi sebagai pejalan kaki ke kotakita@yahoo-inc.com.

Pastikan foto adalah karya dan milik Anda sendiri. Sertakan nama jelas, tanggal pengambilan foto, nama jalan dan nama kota. Dengan mengirimkan foto, Anda memberikan izin kepada Yahoo! untuk menggunakan foto Anda dalam produk editorial.

0 comments:

Post a Comment

Vabry.Ardianto Design. Powered by Blogger.
Klik Like Untuk Menyukai FP Aurora
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More